Zilenialnews.com, Jakarta - Sebanyak 53 Kepala Sekolah Rakyat dari berbagai daerah mengikuti retret yang diadakan oleh Kementerian Sosial di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial, Margaguna, Jakarta Selatan, dari 16 hingga 20 Juni 2025.
Retret ini bertujuan untuk menyamakan pemahaman dan standar kerja para kepala sekolah dalam mengelola Sekolah Rakyat.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul, menekankan pentingnya standarisasi untuk menjaga kualitas dan arah pendidikan, meskipun peserta berasal dari latar belakang dan daerah yang berbeda.
“Kita menyadari betapa pentingnya memberikan pemahaman yang menyeluruh tentang Sekolah Rakyat kepada kepala sekolah yang sudah terpilih melalui proses yang telah ditetapkan,” ujar Gus Ipul dalam keterangan tertulis, Selasa (17/6/2025).
Ia menambahkan bahwa kegiatan ini juga menjadi kesempatan untuk membangun semangat kebersamaan dan kerja tim antar wilayah.
“Meskipun berasal dari berbagai daerah, mereka pada dasarnya adalah satu tim yang tidak terpisahkan,” tegasnya.
Selama lima hari, para kepala sekolah akan mendapatkan pembekalan materi dari berbagai lembaga.
Materi yang disampaikan mencakup Kebijakan Sekolah Rakyat, Pendidikan Inklusif Ramah Anak & HAM, Motivasi dan Empati Sosial, serta Pengelolaan Sekolah Asrama (Best Practice), Kurikulum Sekolah Rakyat, Bela Negara & Bimbingan Pengasuhan, dan Manajemen Administrasi Sekolah.
"Pemateri berasal dari kementerian dan lembaga negara seperti Kemendikdasmen, KemenPPPA, Kemenkumham, Kementerian Agama, KPAI, serta unsur TNI," tambahnya.
Gus Ipul menjelaskan bahwa 53 kepala sekolah yang mengikuti retret telah melalui proses seleksi ketat oleh Kemendikdasmen dan Kementerian Sosial, berdasarkan usulan dari pemerintah daerah. Setiap daerah minimal mengajukan tiga kandidat.
Proses seleksi mencakup verifikasi administrasi, wawancara, tes Bahasa Inggris, tes kepemimpinan, dan tes psikologi. Selain kompetensi, domisili juga menjadi pertimbangan utama.
Kepala sekolah terpilih diwajibkan tinggal dekat dengan lokasi Sekolah Rakyat, memiliki sertifikat kepala sekolah, dan terdaftar di Kemendikdasmen.
“Setidaknya ada enam kompetensi yang diuji, mulai dari kemampuan memimpin perubahan hingga menerjemahkan visi menjadi hasil yang terukur,” jelas Gus Ipul.
Selain itu, Kementerian Sosial menargetkan jumlah Kepala Sekolah Rakyat mencapai 100 orang. Sebanyak 47 kepala sekolah tambahan akan diumumkan pada 30 Juni 2025 dan langsung mengikuti retret tahap berikutnya.
Pada tanggal yang sama, hasil seleksi 1.554 guru Sekolah Rakyat juga akan diumumkan. Setelah dinyatakan lolos, para guru akan mendapatkan NIP dan mengikuti kegiatan retret.
Guru-guru ini nantinya akan mengajar sekitar 9.780 siswa di 100 titik Sekolah Rakyat. Hingga pertengahan Juni, sebanyak 4.112 calon siswa telah ditetapkan untuk 39 lokasi. Sisanya masih menunggu keputusan dari kepala daerah.
“Mungkin pengumuman siswa akan final antara 13 hingga 20 Juni. Insya Allah pemanggilan siswa ke asrama akan dilakukan mulai 14 Juli,” ujar Gus Ipul.
Tags
Regional