Bandung - Kejaksaan Negeri (Kejari) dan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mencatat capaian luar biasa dalam rangka peringatan Hari Anak Nasional 2025. Melalui kolaborasi lintas sektor, sebanyak 52.010 Kartu Identitas Anak (KIA) berhasil diterbitkan, sekaligus mengantarkan Kota Bandung meraih Rekor MURI untuk penerbitan KIA terbanyak di Indonesia.
Penerbitan ini merupakan hasil kerja sama antara Kejari Kota Bandung, Dinas Pendidikan (Disdik), Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil), serta Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A).
Kepala Seksi Perdata dan Tata Usaha Negara Kejari Kota Bandung, Tumpal Sitompul, mengatakan bahwa program ini adalah bagian dari komitmen Kejari dalam pemenuhan hak anak atas identitas hukum.
“Kami memberikan pendampingan hukum dalam proses penerbitan KIA bagi anak usia 0–17 tahun, mulai dari PAUD hingga SMP,” ujarnya, Rabu (23/7/2025), di Kantor Kejari Kota Bandung.
Setiap instansi mengambil peran strategis. Disdik bertugas mendata peserta didik, Disdukcapil mengurus proses administrasi, sementara DP3A memastikan program selaras dengan kebijakan Kota Layak Anak. Kejari juga membuka Posko Ramah Anak di ruang pelayanan hukum sebagai pusat layanan dan sosialisasi program.
Jumlah KIA yang diterbitkan tersebut telah diverifikasi dan disetujui oleh Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai rekor nasional terbaru, menggantikan capaian sebelumnya yang berada di angka 46 ribu. Penyerahan penghargaan MURI dijadwalkan berlangsung pada peringatan Hari Anak tingkat Kota Bandung, 21 Agustus 2025.
Lebih dari sekadar angka, pencapaian ini dinilai sebagai bentuk nyata kehadiran negara dalam menjamin perlindungan hukum anak sejak dini.
“Anak-anak adalah generasi penerus bangsa. Identitas yang sah merupakan bagian dari perlindungan hukum. Negara harus hadir, dan kami adalah bagian dari itu,” tegas Tumpal.
Ia menambahkan bahwa keberhasilan ini hanya mungkin tercapai melalui sinergi lintas sektor.
“Semangat kolaborasi ini harus terus dijaga agar perlindungan dan pemenuhan hak anak bisa berlangsung berkelanjutan,” pungkasnya.
Tags
Regional