Pemkot Bandung Luncurkan Panic Button untuk Tingkatkan Keamanan Publik


Bandung - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus berinovasi dalam menghadirkan layanan publik yang cepat, tanggap, dan aman bagi warganya. Melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bandung, bekerja sama dengan PT Bali Towerindo, telah diluncurkan fasilitas Panic Button di dua titik ruang publik, yaitu Taman Supratman dan Palestine Walk (Alun-alun Bandung).

Fasilitas ini merupakan bagian dari sistem Bandung Siaga 112 yang siap menampung laporan kedaruratan dari masyarakat. Dengan menekan tombol darurat di lokasi tersebut, warga dapat langsung terhubung secara dua arah dengan petugas Bandung Siaga 112 untuk melaporkan kondisi mendesak.

Kepala Diskominfo Kota Bandung, Yayan Ahmad Brilyana, menjelaskan bahwa teknologi Panic Button ini dirancang untuk memberikan respon cepat dan komunikasi interaktif antara masyarakat dan petugas.

“Panic Button ini berguna ketika terjadi situasi mendesak di sekitar lokasi. Begitu tombol ditekan, sistem langsung terhubung ke Bandung Siaga 112, dan komunikasi dua arah dapat dilakukan, serta terpantau melalui CCTV,” jelasnya.

Yayan juga menerangkan bahwa situasi mendesak yang memungkinkan warga menggunakan Panic Button termasuk kecelakaan, serangan jantung, stroke, atau tindak kriminal berat.

“Jika tidak dalam situasi mendesak, warga dapat meminta bantuan kepada petugas yang ada di sekitar lokasi Panic Button,” tambahnya.

Dua lokasi tersebut dipilih karena merupakan ruang publik dengan tingkat mobilitas tinggi, sehingga rawan terhadap potensi gangguan keamanan dan keselamatan.

Krisna dari tim IT Bali Tower menambahkan bahwa fasilitas ini memudahkan warga untuk melapor langsung di tempat kejadian.

“Jika ada warga yang melihat kecelakaan, keributan, atau gangguan ketertiban umum, cukup tekan tombol. Petugas dapat langsung berinteraksi dan menindaklanjuti dengan cepat, karena melalui Bandung Siaga 112, mereka dapat langsung terkoneksi ke tim lapangan,” ujarnya.

Dari sisi teknis, perangkat Panic Button dilengkapi dengan CCTV tipe PTZ, yang dapat digerakkan secara mekanis dari jarak jauh. Kamera ini dapat memutar secara horizontal (pan), bergerak naik-turun (tilt), dan memperbesar atau memperkecil objek (zoom), serta dilengkapi CCTV fix (satu arah) untuk memantau area sekitar secara menyeluruh.

Selain itu, terdapat dua jenis speaker satu untuk komunikasi dua arah dan satu lagi untuk penyampaian pengumuman (announce).

Krisna menegaskan bahwa perangkat ini juga telah dirancang anti-vandalisme dan kerusakan, serta diawasi secara berkala melalui sistem CCTV terintegrasi.

“Kami pastikan alat ini minim kerusakan. Jika ada tindakan vandalisme, kami dapat langsung mengetahui melalui rekaman CCTV siapa pelakunya,” tambahnya.

Dengan kehadiran Panic Button ini, Pemkot Bandung berharap masyarakat merasa lebih aman dan terlindungi saat beraktivitas di ruang publik. Inovasi ini menjadi langkah nyata menuju kota yang cerdas, responsif, dan mengutamakan keselamatan warganya.

Terima kasih telah membaca di situs Zilenialnews.com. Berkomentarlah dengan bahasa yang sopan.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال